BAHASA INDONESIA DAN NASIONALISME TIDAK PERNAH MATI: PERSPEKTIF EMPIRIS-HISTORIS

 

BAHASA INDONESIA DAN NASIONALISME TIDAK PERNAH MATI:
PERSPEKTIF EMPIRIS-HISTORIS

Gunawan, Rudy

Banyak kajian dan hasil penelitian yang menyebutkan bahwa nasionalisme di
Indonesia telah pudar seiring dengan perubahan jaman yang memandang
nasionalisme adalah peristiwa masa lalu yang sudah tidak relevan dengan kondisi
bangsa saat ini. Hal tersebut sebenarnya kurang tepat karena nasionalisme tidak
pernah padam pada satu bangsa termasuk bangsa Indonesia. Ketika pemilihan
Presiden 2014 di Indonesia, para Capres berlomba untuk memunculkan tokoh masa
lalu seperti Soekarno yang terkenal dengan semangat nasionalismenya. Perjuangan
Soekarno pada masa mudanya untuk keluar masuk tahanan hanya untuk
mempertahankan negara Indonesia menjadi salah satu contoh kecil perjuangannya.
Peristiwa Sumpah Pemuda yang menyatakan bertanah air, berbangsa dan berbahasa
satu yaitu bahasa Indonesia mulai dimunculkan kembali. Nasionalisme jangan
dilihat dalam pemahaman yang sempit. Mestinya menjadi Elan Vital suatu bangsa
sebagai daya pemersatu bagi kemajuan peradaban yang mengarah kepada nation
state. Perjuangan bangsa Indonesia dalama arti fisik melawan penjajah memang
sudah berakhir tapi perjuangan itu sudah berubah bentuk strategi karena berbeda
situasi dan kondisi. Hal ini terkait dengan kondisi bangsa Indonesia yang sangat
beragam dalam berbagai corak kehidupan. Perbedaan justru menjadi berkah dan
pelangi yang indah bagi Bangsa Indonesia. Melalui kajian empiris dan perspektif
sejarah dengan menggunakan metode analisis deskriptif, maka dapat dilihat bahwa
bahasa Indonesia semakin berkembang seiring dengan semangat nasionalisme di
Indonesia.

 

Download Disini!

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *